Bangsa ini ada di tangan TUHAN



Melihat apa yang dialami bangsa ini pada waktu-waktu ini dan setiap waktu yang berjalan, satu hal yang perlu kita pegang, Bangsa ini berada dalam tangan TUHAN yang besar, setiap hal yang terjadi tidak pernah terlepas dari rencana Tuhan dan proses TUHAN untuk bangsa ini menjadi milik pusakaNya.
Saat artikel ini dibuat (23 Mei 2019), Pada tanggal 21-22 Mei 2019 terdapat demonstrasi luar biasa di bangsa ini yang dikhawatirkan oleh banyak pihak akan memecah persatuan di bangsa ini, dikhawatirkan adanya revolusi akibat demonstrasi itu yang mana kita mengetahui hasilnya bahwa terjadi kerusuhan dan ada pihak-pihak yang memanfaatkan hal tersebut agar membuat keadaan semakin kacau. Hal-Hal buruk secara penglihatan manusiawi pasti akan terjadi dari waktu tiap waktu tetapi apa respon kita akan hal tersebut ? Apakah kita akan mengutuki suatu pihak ? Ataukah kita berdoa untuk bangsa ini agar TUHAN semakin proses bangsa ini supaya bangsa ini semakin mendekat kepadaNya ? Atau bahkan kita berdoa juga menjadi agen surga atau agen terang untuk meredakan setiap kejadian yang ada ?
Melihat dari konflik-konflik yang terjadi di bangsa ini, dari kejadian G30S/PKI, Tragedi 1998, sampai tragedi 22 Mei 2019, seringkali satu hal yang menjadi fokus perhatian adalah respon para anak TUHAN/orang Kristen menyikapi hal tersebut, seringkali kita mendengar perkataan kutuk, asumsi buruk kepada salah satu pihak yang mana menurutnya adalah pihak yang salah, dan parahnya adalah berita-berita palsu yang didengungkan agar meyakinkan orang bahwa suatu pihak salah, apakah hal tersebut sikap yang benar ? Apakah hal tersebut adalah standar anak TUHAN sebagai terang untuk bangsa ini ?
Sebagai alat TUHAN yang dipilih dan ditetapkan TUHAN untuk menjadi dampak bagi bangsa ini, cara-cara berdasar ego dan pemikiran pribadi perlu diletakan dan mulai kembali kepada firman Allah, pertanyaannya apakah orang Kristen tidak boleh untuk mengemukakan pendapat ? Boleh, tetapi jangan membangun asumsi yang buruk atau bahkan mengutuk atau menyalahkan salah satu pihak, tetapi justru orang Kristen perlu menjadi agen rekonsiliasi dan sebagai agen perubahan untuk setiap masalah yang terjadi di bangsa ini melalui perkataan, perbuatan serta kasih kita dan berdoa untuk bangsa ini dikarenakan musuh kita bukan saudara-saudara kita, tetapi musuh kita sebenarnya adalah iblis yang mana membutakan mata mereka untuk melihat apa yang menjadi destiny TUHAN untuk bangsa ini.
Matius 5:13-16 (TB)  "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Komentar

Postingan Populer