Silent Majority - Diam Lebih baik dan mendominasi

Pengkhotbah 4:6 (TB)  Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.

Ecclesiastes 4:6 (NKJV)  Better a handful with quietness Than both hands full, together with toil and grasping for the wind.

Apa yang seringkali kita lakukan jika ada suatu hal yang salah menurut kita mengenai suatu persekutuan ataupun organisasi yang mana kita sedang di dalamnya, ataupun hidup kita ? Seringkali mayoritas dari kita akan segera bertindak dengan keras untuk mengatasi hal tersebut, tetapi seringkali yang kita dapat hanyalah suatu kesalahan, bahkan suatu kesalahan yang fatal yang disebabkan oleh suatu sikap gegabah dari setiap kita.

Sebenarnya apakah suatu hal yang salah jika kita ingin segera memperbaiki ? Sebenarnya tidak, hal tersebut adalah hal yang baik tetapi caranya salah. Kita lebih senang untuk mengatasi hal tersebut langsung tanpa memikirkannya dulu, dan yang kita lakukan adalah tindakan gegabah.

Firman TUHAN di Pengkhotbah 4:6

Pengkhotbah 4:6 (TB)  Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.

Dalam Pengkhotbah 4:6 dikatakan bahwa satu genggam ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring Angin, jika diartikan, lebih baik kita tenang, diam tetapi kita mendominasi keadaan, kita mengerti dan melihat keadaannya dan kita bisa lebih memutuskan suatu kebijakan atau keputusan atau bisa disebut SILENT MAJORITY daripada melakukan jerih payah yang sangat keras tanpa mengetahui keadaannya dulu atau bisa dikatakan gegabah tanpa memikirkan banyak hal sebelumnya.

Dalam versi bahasa Inggris dikatakan bahwa Ecclesiastes 4:6 (NKJV)  Better a handful with quietness Than both hands full, together with toil and grasping for the wind.

Dikatakan "better a handful with quietness", quietness memiliki arti kelengangan atau juga keteduhan. Kata Ketenangan yang dikatakan Alkitab Terjemahan Baru karya LAI, sama dengan arti "quietness" dalam versi Alkitab Bahasa Inggris (NKJV), Dari hal tersebut kita ketahui,  bahwa untuk memutuskan suatu hal, maka kita harus memiliki saat teduh atau hubungan dengan TUHAN sebagai bentuk ketenangan atau SILENT MAJORITY kita.

Maka bisa disimpulkan mengenai suatu sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin(pemimpin diri kita sendiri, keluarga, organisasi, atau persekutuan dan lainnya) ;

JIKA KITA ADA SUATU MASALAH ENTAH ITU DARI SUATU ORGANISASI/PERSEKUTUAN, DARI DIRI KITA SENDIRI DLL. HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN ADALAH KITA BERSIKAP TENANG, DIAM, MELIHAT KEADAAN DISERTAI KETEDUHAN DALAM HADIRATNYA, HINGGA HIKMATNYA TUHAN TURUN DALAM DIRI KITA, BUKANNYA SEOLAH-OLAH KITA MAMPU DAN MENGATASINYA SENDIRI TANPA BERPIKIR PANJANG YANG DISERTAI HIKMAT